Wednesday 25 November 2015

Tari Muang Sangkal

Tari Muang Sangkal
Tari Muang Sangkal adalah salah satu tarian asli Sumenep. Kini tarian tersebut menjadi ikon seni tari di Sumenep. Secara harfiah kata moang sangkal terdiri dari dua kata berbahasa Madura yang mempunyai makna kata sebagai berikut :
Kata Muang berarti membuang, dan kata Sangkal berarti sukerta yang artinya gelap (sesuatu yang menjadi santapan sebangsa setan, dedemit, jin rayangan, iblis, menurut ajaran Hindu). Sedangkan kata "sangkal" sendiri mengadopsi dari bahasa Jawi Kuno yang maksudnya Sengkala (sengkolo). Jadi sangkal yang dimaksudkan pada umumnya oleh masyarakat Sumenep adalah : bila ada orang tua mempunyai anak gadis lalu dilamar oleh laki-laki, tidak boleh ditolak karena membuat si gadis tersebut akan “sangkal” (tidak laku selamanya).

Pada awalnya tari Moang Sangkal gerakannya agak keras, diiringi dengan gamelan dengan gending ”sampak” lalu mengalir pada gending ”oramba’-orambe’ ”yang mengisyaratkan para putri keraton menuju ke ”taman sare”. Dan kemudian gerakannya tambah halus, gerakan yang halus, mengisyaratkan para putri sedang berjalan di Mandiyoso (koridor keraton dalem menuju Pendopo Agung Keraton Sumenep ).
Pada umumnya jumlah penari berjumlah ganjil, dan kostum yang digunakannyapun adalah kostum pengantin legha khas Sumenep dengan warna yang khas pula, yaitu warna merah dan kuning, perpaduan warna tersebut mengandung filosofi ”kapodhang nyocco’ sare ” yang maksudnya ” Rato prapa’na bunga” (raja sedang bahagia). sedangkan untuk paduan warna kostum merah dan hijau atau kuning dan hijau mengandung folosofi ” kapodang nyocco’ daun” yang maksudnya ” Rato prapa’na bendhu ” (Raja sedang marah). Pada saat menari, para penari memegang sebuah cemong (mangkok kuningan) berisikan kembang aneka macam. Penari berjalan beriringan dengan gerakan tangan sambil menabur bunga yang ada dalam cemong itu serta diiringi gamelan khas kraton.
Tari moang sangkal sendiri, diciptakan pada tahun 1972 oleh salah seorang seniman Sumenep, Taufikurrachman yang salah satunya dilatarbelakangi oleh kepedulian para seniman dalam menerjemahkan alam madura yang sarat akan karya dan keunikan. disamping juga mengangkat sejarah kehidupan karaton Sumenep tempo dulu.

0 comments:

Post a Comment

 
Design Downloaded from Free Website Templates Download | Free Textures | Web Design Resources